Senin, 11 Oktober 2010

Ekor Merak yang Terkembang…

Suatu malam Rabu tepat di pusat kota, beberapa lampu-lampu gedung perkantoran masih menyala, mungkin karena masih ada banyak orang yang lembur. Taman gelap namun masih sedikit diterangi oleh cahaya dari cafe yang masih buka. Masih banyak orang-orang yang mengobrol karena tamannya nyaman sekali untuk mengobrol, entah sambil menunggu jemputan untuk pulang kerja, atau sekedar ngobrol santai sehabis kerja.

Jika datang pagi hari ke taman ini, pasti bagus dan lebih asri karena air mancurnya akan dinyalakan. Malam ini, saya santai, tidak dikejar deadline, pekerjaan kantor juga santai mengasikkan karena saya belajar banyak, dan pulang cepat dari kantor, karena ada yang harus saya datangi dan saya lihat malam ini.

Saya suka belajar hal baru, mengetahui hal baru dan berteman di lingkungan yang baru. jadi saya termasuk orang yang easy going, tentu dalam hal yang positif yang menurut saya bisa memberi benefit untuk perkembangan diri saya.

Ada yang mengundang saya untuk hadir dalam seminar malam ini. Seminar itu adalah seminar bisnis. Tipe bisnis yang sering saya ketahui tapi tak pernah saya jalankan, karena lingkungan saya jarang membicarakannya. Bisnis yang secara konsep menarik dan mudah dijalankan, dan berbeda dengan bisnis lainnya. Dibutuhkan rasa percaya diri, komunikasi yang bagus, dan ketekunan.

Kali ini ada seorang anak muda yang antusias sekali bercerita pada saya tentang binis ini. Dia datang dari Bali dengan semangatnya akan membawakan presentasi peluang bisnis hari ini di kantor nya. Diperkirakan banyak orang yang datang karena dia adalah tamu spesial..

Ketika saya masuk ke ruangan seminar ternyata dia sangat ditunggu-tunggu. Karena dia memang diundang untuk menjadi pembicara special di seminar ini, berbagi pengalaman sukses dan menunjukkan kepintarannya.

Dia agak grogi sedikit apa karena saya ada disana ya? Hmm... Sebelum memulai acara, ia menitipkan handphonenya pada saya. Saya merasa seperti sudah dekat dengan dia dan sudah kenal lama. Kami cepat akrab. Orang-orang di ruangan itu melihat kami berdua. Saya pun seperti dikira datang dari Bali juga. He3..

Acara sebentar lagi dimulai, banyak orang yang datang, ada mungkin sekitar 50orang, kursi penuh hingga ada yang berdiri di belakang. Saya duduk di depan dekat sekali dengan tempat dia berdiri. Dia memulai acara dengan baik, presentasi yang bagus. Dia manis dan menarik. Beberapa kali saya lihat dia berkata dengan tersenyum, pada awal-awal sedikit grogi, namun dia berhasil membawakan presentasi dengan baik. Sepertinya dia sudah biasa dan sudah sering. Namun, Dia mengaku tidak pernah se-grogi ini ketika sedang presentasi, karena ada aku disana. hmm gombal.. he3. Dia berbicara dengan baik, diselingi dengan jokes-jokes yang membuat orang tertawa dan saya tersenyum sampai pegal.

Setelah presentasinya berakhir, tepuk tangan meriah memenuhi ruangan. Saya.. ya tentu tepuk tangan dengan senyum juga. Dalam hati saya berkata “Hebat juga he has his own style”. Kepercayaan dirinya yang amat ku suka. Dia punya mental yang bagus dan kemampuan tentunya.

Dia berkumpul sejenak dengan beberapa rekan kerja nya. Saya baru pertama kali datang ke acara seperti ini. Dan memang banyak orang disini. Saya senang bisa melihat semua ini. Saya mengobrol dengan salah satu rekannya sambil menunggu urusan dia selesai. Dia seperti tak sabar mengajak saya keluar untuk mengobrol santai.

Saya melirik jam tangan, sudah malam, tak apalah kita pasti jarang ketemu jadi luangkan waktu untuk mengobrol dengannya. Dia mengajakku untuk membeli minum diluar, sambil ngrobrol santai. Namun ternyata cafe-cafe sudah tutup, maka kita mengobrol di taman, disana masih ada orang lalu lalang. Sesekali kami disapa. Dia terlihat gelisah. Lalu dia mulai bicara yang serius yang saya kaget mendengarnya. Namun saya ingin tau apa yang akan dia katakan dan bagaimana dia merangkai kata-kata. Lalu kami mengobrol, sambil tertawa, tersenyum, menyenangkan. Dia bicara tentang keluarganya, bagaimana dia di keluarganya, apa yang dia lakukan, apa tujuan dia datang ke Jakarta. Sekali lagi saya katakan, dia memang anak yang percaya diri dan berani. Saya suka dengan hal itu. Kami memang masing-masing merasa cepat akrab walau baru 2 kali bertemu. Kami mengobrol lama, dan ternyata sudah malam sekali. Saya harus pulang. Kasihan yang mengantar saya.

Di satu sisi dia ingin saya jangan pulang dulu, masih ingin mengobrol. Disisi lain tak enak pulang larut malam. Dia pulang ke Bali besok. Dia mengantarku ke mobil. Terlihat sekali dia benar-benar tak ingin saya pulang. Dia bergaya sekali... J

Saya naik ke mobil lalu pulang, dia masih didepan pintu mobil. kami berjanji untuk saling mengontak satu sama lain. Maka saya pun pulang, rumahku memang jauh dari Jakarta, jadi saya memang harus mempersiapkan perjalanan pulang yang memakan waktu 1,5jam itu. Dia menelponku ketika saya di mobil. saya mengingat-ingat lagi waktu waktu tadi. Dia memang sedang berusaha memikat hatiku. Dia mengajakku ke acara itu untuk memperlihatkan dunia nya dan kemampuan dia berkembang dalam dunianya.

seperti burung merak jantan yang mengembangkan ekornya yang indah demi memikat sang betina...
hubungan batin pun tercipta, tak bisa dijelaskan bahwa kekaguman itu memang ada dan benar adanya sangat menggetarkan jantung ketika melihatnya.. rasa nya tidak mau berhenti memandang.. dan hanya akan sedih jika berpaling.. namun akan sangat senang jika dia balik memandang dengan senyumnya... menyadari bahwa saya adalah wanita yg paling beruntung di dunia karena memiliki cinta seorang laki-laki yang sangat dalam.. melihatnya mengingatkan saya atas rasa syukur yang amat sangat kepada Tuhan atas anugrah dan jalan hidup yang begitu indah.. keberuntungan atas entah karma apa yang saya perbuat dimasa lalu yang pasti baik sehingga menimbulkan hasil yang baik dan akan terus menjadi baik pada karma sekarang... dia adalah motivasi dan semangat yang diutus Tuhan dalam bentuk yang sangat nyata untukku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar